Microsoft Ungkap Rahasia Kegagalan AS Bunuh TikTok

Jumat, 01 Oktober 2021

Kepala eksekutif Microsoft Satya Nadella menggambarkan kesepakatan yang diusulkan untuk membeli TikTok saat itu sebagai "hal yang paling aneh" yang pernah ia kerjakan. FOTO/ IST

TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Tahun lalu Microsoft sempat menjadi perusahaan yang disebut bakal mengakuisisi TikTok. Namun upaya tersebut pada akhirnya tidak terlaksana.

Selang setahun, Kepala eksekutif Microsoft Satya Nadella menggambarkan kesepakatan yang diusulkan untuk membeli TikTok saat itu sebagai "hal yang paling aneh" yang pernah ia kerjakan.

Seperti yang diketahui Agustus 2020, Donald Trump yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS mengancam akan melarang TikTok beroperasi jika tidak menjual aplikasinya ke perusahaan AS. 
Kebijakan itu lantas membuat pemilik aplikasi video China ByteDance mulai mendekati Microsoft.

Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang berpotensi mengakuisisi TikTok AS. Namun, mereka memutuskan mundur pada September 2020 ketika Oracle dipilih untuk menyediakan server cloud di aplikasi TikTok.


"Pertama-tama, Anda harus ingat, TikTok datang kepada kami, kami tidak pergi ke TikTok," kata Nadella, dikutip dari CNBC, Kamis (30/9/2021).

“TikTok terjebak di antara banyak masalah yang mereka alami di dua ibu kota, dan mereka ingin bermitra," sambungnya.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis teknologi Kara Swisher di Code Conference, Nadella mengakui bahwa dia "agak tertarik" ketika TikTok mendekatinya.

Nadella menyebut TikTok adalah "produk yang menarik" dan cocok untuk Microsoft karena merupakan layanan sosial berbasis cloud yang menggunakan AI.

TikTok awalnya menginginkan penyedia cloud yang juga dapat menawarkan layanan keamanan Nadella mengatakan pemerintah AS tampaknya pada akhirnya kehilangan minat untuk mendorong kebijakan itu.

Nyatanya, operasi TikTok di AS tidak pernah terjual. Pada bulan Juni, Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang mencabut perintah administrasi Trump untuk melarang aplikasi tersebut.

Nadella mengatakan Microsoft berada dalam posisi yang baik untuk membeli atau bermitra dengan TikTok, yang melaporkan awal pekan ini bahwa ia memiliki satu miliar pengguna bulanan di seluruh dunia.

Dia menyebut bahwa Microsoft memiliki platform cloud, teknologi keamanan dan para insinyur yang siap mengambil alih basis kode.

Selain itu, kemampuan Microsoft untuk memoderasi konten dan menjaga keamanan anak-anak di media sosial juga menjadi daya tarik bagi perusahaan induk TikTok.


“Anda sebaiknya mengetahui sesuatu tentang menjalankan media sosial, yang kami ketahui melalui Xbox Live atau LinkedIn,” tutur Nadella.

(net)