Rudal Iran
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Sejumlah rudal Iran berturut-turut menghajar pangkalan militer udara Irak yang juga menjadi basis tentara Amerika Serikat di utara Bagdad, Irak. Serangan ini melukai empat prajurit setempat, seperti dilaporkan pihak militer Irak, Minggu (12/1).
Dalam pernyataan itu disebutkan kalau delapan rudal tipe Katyusha mendarat di lapangan udara militer Irak Al-Balad. Serangan beruntun ini melukai dua petugas Irak dan dua penerbang.
Al-Balad adalah basis udara pesawat F-16 Irak. Pesawat ini dibeli dari AS untuk meningkatkan kapasitas militer udara negara itu.
Pangkalan itu memiliki satu kesatuan kecil Angkatan Udara AS dan kontraktor Amerika. Namun, mayoritas penduduk AS itu telah dievakuasi menyusul ketegangan antara AS dan Iran selama dua minggu terakhir, seperti disebutkan sumber militer AFP.
"Sekitar 90 persen penasihat AS, dan karyawan Sallyport dan Lockheed Martin yang menjadi spesialis pemeliharaan pesawat telah ditarik ke Taji dan Erbil setelah ancaman (Iran)," jelas sumber militer tersebut.
"Saat ini hanya tersisa tak lebih dari 15 tentara AS dan satu pesawat di Al-Balad," tambah sumber itu lagi.
Pangkalan militer yang menjadi basis pasukan AS ini kerap menjadi sasaran serangan roket dan mortir Iran dalam beberapa bulan terakhir. Namun, sebagian besar roket tersebut telah melukai pasukan Irak. Namun, satu kontraktor Amerika ikut tewas akibat serangan ini bulan lalu.
Kematian itu memicu serangkaian peristiwa berbalas yang dramatis. AS melakukan serangan balasan. Seorang Jenderal Iran, Mayjen Qasem Soleimani diserang menggunakan rudal yang ditembakkan dari pesawat nirawak MQ-9 Reaper. Akibatnya, Iran bersumpah untuk membalas dendam atas serangan itu.(009)