Ustaz Muhammad Asroi Saputra, Dai asal Padangsidimpuan yang bertugas di KUA. Foto/Ist
Ustaz Muhammad Asroi Saputra MA
Dai Asal Padangsidimpuan,
Bertugas di KUA
Azab adalah siksaan yang dihadapi manusia ataupun makhluk lain yang diciptakan Allah. Turunnya azab disebabkan karena dosa besar dan kesalahan yang dilakukan seseorang atau satu kaum.
Beruntunglah orang-orang yang selamat dari azab Allah baik di dunia maupun di akhirat. Ada satu kisah yang dapat kita jadikan pelajaran berharga yaitu kisah istri Nabi Luth yang mendapat azab dari Allah. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an.
Untuk diketahui, azab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu azab dunia, azab kubur, azab akhirat. Azab dunia biasanya terjadi karena penentangan terhadap ajaran para Nabi dan Rasul. Akibat pembangkangan dan permusuhannya kepada Nabi, Allah menimpakan azab berupa bencana alam, kelaparan, kekeringan dan lainnya.
Adapun azab kubur terjadi di alam barzakh menimpa para ahli kubur yang durhaka dan mengingkari syariat Allah. Sedangkan azab akhirat diperlihatkan Allah kelak setelah hari penghisaban di Padang Mahsyar. Na'udzubillahi min dzalik.
Berikut kisah istri Nabi Luth 'alahissalam yang durhaka diabadikan dalam Al-Qur'an. Untuk diketahui, Nabi Luth diutus ke negeri Sodom untuk menyampaikan risalah kenabian. Kota Sodom merupakan salah satu daerah di Yordania (Syam). Penduduk di kota ini memiliki perangai keji dan sangat buruk yaitu prilaku seks menyimpang (homoseksual).
Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Berkata (pula) Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting (selain itu), Hai Para utusan?" Mereka menjawab: "Kami Sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa, kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya)".(QS Al-Hijr: 57-60)
Allah Ta'ala memberi kabar tentang Nabi Ibrahim setelah hilang rasa takut dan mendapat kabar gembira dari mereka, ia menanyakan untuk apa mereka datang. Mereka menjawab: innaa ursilnaa ilaa qaumin mujrimiin (Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa) yaitu kaum Nabi Luth, dan mereka memberitahu bahwa mereka akan menyelamatkan Luth di antara mereka kecuali istrinya, karena ia termasuk orang-orang yang akan binasa.
Karena itu mereka berkata: "illaa aala luuthin innaa lamunajjuuHum ajma'iin. Illamra-ataHuu qaddarnaa innaHaa laminal ghaabiriin (sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya kecuali istrinya, Kami telah menentukan bahwa sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang tertinggal [bersama dengan orang-orang kafir lainnya]. Al-ghaabiriin maknanya al-baaqin al muhlakiin atau yang tertinggal lagi binasa.
Apa sebenarnya kesalahan istri Nabi Luth sehingga ia binasa? Istri Nabi Luth bernama Wa'ilah. Nabi Luth menikahi Wa'ilah ketika berdakwah di Kota Sodom.
Kesalahan besar Istri Nabi Luth adalah karena khianat dan memilih kilau harta dunia. Wa'ilah terperdaya oleh bujuk rayu seorang perempuan tua yang memperlihatkan kepingan emas dan perak.
Wa'ilah dibujuk untuk mengkhianati dakwah yang dibawa Nabi Luth. Ia ditawari emas dan perak jika mampu membujuk suaminya menghentikan dakwah. Mereka melakukan skenario akal busuk seolah Nabi Luth menyimpan dua pemuda tampan di rumahnya, yang saat itu sedang bertamu, sebagai bahan fitnah kepada Nabi Luth.
Daerah Sodom ataupun Sedum dihuni oleh para lelaki yang menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki. Demikian juga perempuan dengan sesama perempuan. Tidak jarang, apabila ada lelaki tampan berkunjung ke daerah Sodom, maka para lelaki akan memperebutkannya.
Wa'ilah telah melakukan kesalahan besar. Dia berpihak kepada kaum Sodom dan mengkhianati suaminya sendiri. Tak lama kemudian Allah pun mengabarkan hal itu dan menurunkan azab kepada negeri Sodom dengan azab yang dahsyat. Istri Nabi Luth pun binasa bersama kaum Sodom.
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim." (QS Hud; Ayat 82-83).
Bagaimana dengan keadaan saat ini, apakah di antara kita ada yang menjadi pewaris sikap istri Nabi Luth yang durhaka? Semoga saja tidak. Istri Nabi Luth tergoda dengan gelimang harta. Ia melakukan pembiaran terhadap perilaku keji dan dosa. Kemudian cenderung menutup mata tidak mau tau dengan keadaan sekitar.
Ketahuilah, keburukan yang dianggap biasa akan menjadi hal biasa dan tidak dianggap berdosa. Kalau istri Nabi saja diazab oleh Allah, bagaimana dengan kita yang banyak dosa ini? Semoga Allah melindungi kita dari azab-Nya dan melimpahkan rahmat kepada kita semua.
Wallahu A'lam