AS menggunakan Drone dalam aksi pembunuhan terhadap pejabat militer Iran Qassem Soleimani
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA?? AS ternyata memiliki target pembunuhan pejabat militer Iran lain selain Qassem Soleimani. Pejabat tersebut adalah Abdul Reza Shahlai, seorang pemodal dan komandan kunci Pasukan Quds elit Iran di Yaman.
AS berencana membunuh pejabat tersebut bersamaan dengan pembunuhan Qassem Soleimani. Tapi, mereka gagal.
Informasi soal rencana operasi pembunuhan tersebut pertama kali diungkap oleh Washington Post.
Dikutip dari CNN.com, sumber yang tidak mau disebutkan namanya, tak mau memberikan perincian tentang misi atau bagaimana AS membunuh targetnya tersebut.
Cuma, ia menjelaskan sebelum operasi dilakukan, pada Desember lalu, Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Iran Brian Hook mengumumkan negaranya menawarkan imbalan hingga US$ 15 juta jika ada yang mau memberikan informasi tentang kegiatan keuangan, jaringan, dan rekanan Abdul Reza Shahlai.
Kemunculan informasi tersebut menimbulkan reaksi dari Kongres AS. Maklum, sebelum berita tersebut muncul, mereka memang sudah mempertanyakan keputusan tentara AS membunuh Qassem Soleimani.
"Kongres membutuhkan jawaban. Apa yang sepenuhnya direncanakan oleh administrasi Trump untuk membunuh para pejabat Iran? Bagaimana upaya pembunuhan di Yaman ada hubungannya dengan ancaman yang akan segera terjadi?" Republik Demokrat Ro Khanna dari California tweeted Jumat bereaksi terhadap berita.
Sementara itu, juru bicara Pentagon. Cmdr. Rebecca Rebarich menolak berkomentar mengenai tuduhan tersebut.
"Kami telah melihat laporan serangan udara 2 Januari di Yaman, yang telah lama dipahami sebagai tempat yang aman bagi teroris dan musuh lainnya ke Amerika Serikat. Departemen Pertahanan tidak membahas operasi yang diduga di kawasan itu," katanya.(009)